Minggu, 10 Maret 2019

BUKU 4 PKB GURU Bagian Ketiga dan Keempat


C.   Karya Inovatif Kegiatan PKB
Kegiatan PKB yang berupa karya inovatif, terdiri dari 4 (empat) kelompok, yakni:
1.    Menemukan teknologi tepatguna;
2.    Menemukan/menciptakan karya seni;
3.    Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/ praktikum;
4.    Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya
Rincian dari masing-masing kelompok di atas sebagai berikut.
1.    Menemukan Teknologi Tepat Guna (Karya Sains/ Teknologi)
Definisi Karya Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disebut karya sains/teknologi adalah karya hasil rancangan/ pengembangan/percobaan dalam bidang sains dan/atau teknologi yang dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan bahan, sistem, atau metodologi tertentu dan dimanfaatkan untuk pendidikan atau masyarakat sehingga pendidikan terbantu kelancarannya atau masyarakat terbantu kehidupannya.
Kriteria Karya Sains/Teknologi
a.    Berupa karya sains/teknologi yang digunakan di sekolah/madrasah atau di masyarakat.
b.    Dengan karya sains/teknologi tersebut pelaksanaan pendidikan di sekolah/madrasah tersebut menjadi lebih mudah atau dengan karya sains/teknologi tersebut masyarakat terbantu kehidupannya.
c.    Jenis karya sains/teknologi
• Media pembelajaran/bahan ajar interaktif berbasis komputer untuk setiap standar kompetensi atau beberapa kompetensi dasar.
• Program aplikasi komputer untuk setiap aplikasi.
• Alat/mesin yang bermanfaat untuk pendidikan atau masyarakat untuk setiap unit alat/mesin.
• Bahan tertentu hasil penemuan baru atau hasil modifikasi tertentu untuk setiap jenis bahan.
• Konstruksi dengan bahan tertentu yang dirancang untuk keperluan bidang pendidikan atau kemasyarakatan untuk setiap konstruksi.
• Hasil eksperimen/percobaan sains/ teknologi untuk setiap hasil eksperimen.
• Hasil pengembangan metodologi/evaluasi pembelajaran.
d.    Karya sains/teknologi tersebut mempunyai ciri sebagai berikut.
1)    Bermanfaat untuk pendidikan di sekolah/madrasah atau bermanfaat untuk menunjang kehidupan masyarakat.
2)    Ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di sekolah/madrasah atau di lingkungan masyarakat tersebut.
e.    Karya sains/teknologi dikategorikan kompleks apabila memenuhi kriteria:
1)    Memiliki tingkat inovasi yang tinggi;
2)    Tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi;
3)    emiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang tinggi;
f.     Karya teknologi dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria:
1)    Memiliki tingkat inovasi yang rendah;
2)    Pembuatannya memiliki tingkat kesulitan yang rendah;
3)    Memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi maka memiliki tingkat modifikasi yang rendah;
Kerangka Isi
a.    Format Laporan Pembuatan dan Penggunaan Alat/Mesin, Pembuatan Media Pembelajaran, Bahan Ajar Interaktif Berbasis Komputer, dan Pembuatan Program Aplikasi Komputer adalah sebagai berikut:
• Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Karya Teknologi), nama karya teknologi, nama pembuat, NIP kalau PNS dan Nama Sekolah/madrasah.
• Halaman pengesahan oleh Kepala Sekolah/ madrasah.
• Kata Pengantar.
• Daftar Isi.
• Daftar Gambar.
• Nama Karya Teknologi.
• Tujuan.
• Manfaat.
• Rancangan/desain karya teknologi (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan).
• Prosedur pembuatan karya teknologi (dilengkapi dengan foto pembuatan).
• Penggunaan karya teknologi di sekolah atau di masyarakat (dilengkapi dengan foto penggunaan).
Source code program.
b.    Format Laporan Eksperiman atau Percobaan Sains/Teknologi adalah sebagai berikut
• Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Penemuan Teknologi Tepat Guna berupa Eksperimen atau Percobaan Sains/Teknologi, nama/judul eksperimen/percobaan, nama peneliti, NIP kalau PNS, dan nama sekolah/madrasah).
• Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah.
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
• Daftar Gambar
Bab I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
Bab II : LANDASAN TEORETIK/TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum (sesuai dengan materi eksperimen)
B. Teori Teknis (sesuai dengan materi eksperimen)
Bab III : PROSEDUR DAN HASIL EKSPERIMEN
A. Persiapan Eksperimen
1. Obyek dan variabel eksperimen
2. Alat dan bahan yang digunakan
3. Langkah-langkah penyiapan eksperimen
B. Pelaksanaan eksperimen
1. Langkah-langkah eksperimen
2. Hasil eksperimen
Bab IV : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN :
A. Data rincian eksperimen
B. Foto pelaksanaan eksperimen
C. Bukti pendukung lainnya
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit
a.    Laporan cara pembuatan dan penggunaan alat/mesin dilengkapi dengan gambar/foto karya teknologi tersebut dan lain-lain yang dianggap perlu.
b.     Laporan cara pembuatan dan penggunaan media pembelajaran dan bahan ajar interaktif berbasis komputer dilengkapi dengan hasil pembuatan media pembelajaran/bahan ajar tersebut dalam cakram padat (compact disk).
c.    Laporan hasil eksperimen/percobaan sains/ teknologi dilengkapi dengan foto saat melakukan eksperimen dan bukti pendukung lainnya.
d.    Laporan hasil pengembangan metodologi/evaluasi pembelajaran karya sains/teknologi dilengkapi dengan buku/naskah/instrumen hasil pengembangan.
e.    Lembar pengesahan/pernyataan dari kepala sekolah/ madrasah bahwa karya sains/teknologi tersebut dipergunakan di sekolah atau di lingkungan masyarakat.
Besaran angka kredit karya teknologi tepatguna sebagai berikut.
-       Kategori kompleks diberikan angka kredit 4.
-       Kategori sederhana diberikan angka kredit 2.
-       Angka kredit diberikan setiap kali diusulkan dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.

No.
Menemukan Teknologi Tepat Guna (Karya Sains/Teknologi)
Angka Kredit
1
Kategori kompleks
4
2
Kategori sederhana
2

2.    Menemukan/Menciptakan Karya Seni
Definisi Menemukan/menciptaan karya seni adalah proses perefleksian nilai-nilai dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetik dalam berbagai medium seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang mampu memberi makna transendental baik spriritual maupun intelektual bagi manusia dan kemanusiaan.
Kriteria Karya Seni
a.    Karya seni adalah hasil budaya manusia yang merefleksikan nilai-nilai dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetika dalam berbagai medium seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang mampu memberikan makna transendental baik spiritual maupun intelektual bagi manusia dan kemanusiaan atau makna pendidikan bagi individu dan masyarakatnya.
b.    Karya seni yang diakui oleh masyarakat adalah karya seni yang dipertunjukkan/diterbitkan/dipamerkan/ dipublikasikan kepada masyarakat minimal di tingkat kabupaten/kota.
Jenis Karya Seni
a.    Karya seni yang bukti fisiknya dapat disertakan langsung untuk penilaian angka kredit jabatan guru adalah: Seni sastra (novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, naskah drama/teater/film), seni rupa (a.l.: keramik kecil, benda souvenir), seni desain grafis (a.l.: sampul buku, poster, brosur, fotografi), seni musik rekaman, film, dan sebagainya.
b.    Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat disertakan langsung untuk penilaian angka kredit jabatan guru: seni rupa (a.l.: lukisan, patung, ukiran, keramik ukuran besar, baliho, busana), seni pertunjukan (a.l: teater, tari, sendratasik, ensambel musik), dan sebagainya.
c.    Karya seni dapat berupa karya seni individual yang diciptakan oleh perorangan (a.l.: seni lukis, seni sastra) dan karya seni kolektif yang diciptakan secara kolaboratif atau integratif (a.l.: teater, tari, ensambel musik).
d.    Karya seni kategori kompleks mengacu kepada lingkup sebaran publikasi, pameran, pertunjukan, lomba, dan pengakuan pada tataran nasional/internasional, sedangkan karya seni kategori sederhana mengacu kepada lingkup sebaran publikasi, pameran, pertunjukan, lomba, dan pengakuan pada tataran kabupaten/kota/provinsi.
Kerangka Isi Format kerangka isi Laporan Portofolio Penciptaan Karya Seni sebagai berikut.
a.    Sampul depan: judul, nama pencipta, NIP, nama dan logo sekolah/madrasah
b.    Kata pengantar pencipta
c.    Daftar isi, Daftar tabel/gambar
Bagian I         : Pendahuluan (latar belakang ide penciptaan, makna dan tujuan)
Bagian II        : Reflekti proses kreatif/penciptaan (bahan, alat, ukuran, lama pengerjaan, deskripsi proses kreatif dari prapenciptaan hingga pascapenciptaan dikuatkan dengan foto-foto dan atau rekaman audio/audiovisual, dan deskripsi kegiatan pameran/publikasi/ pertunjukan disertai katalog dan foto-foto dan atau rekaman audiovisual)
Bagian III: Penutup
d.    Referensi/Kepustakaan (kalau ada)
e.    Lampiran:
1)    Biodata ringkas pencipta
2)    Surat pernyataan kepala sekolah/madrasah tentang kebenaran keaslian, kepemilikan, dan bukti bahwa karya seni tersebut belum pernah diajukan untuk kenaikan pangkat sebelumnya
3)    Bukti pengakuan/rekomendasi dari dewan kesenian atau organisasi profesi kesenian yang relevan minimal tingkat kabupaten/kota
4)    Bukti lain/pendukung (jika ada), seperti:
• Kliping resensi dari media massa cetak/elektronik nasional
• Bukti sertifikat/penghargaan memenangkan lomba karya seni
• dan sebagainya.
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit
a.    Karya seni dengan bukti fisik yang dapat disertakan langsung harus disertai bukti-bukti tertulis berupa:
(a)  Keterangan identitas pencipta disahkan oleh kepala sekolah/madrasah,
(b)  Kebenaran keaslian dan kepemilikan karya seni serta belum pernah diusulkan untuk angka kredit sebelumnya dari kepala sekolah/madrasah, dan
(c)  telah dipamerkan/ dipublikasikan/diedarkan/memenangkan lomba di tingkat kabupaten/kota/provinsi atau nasional/ internasional.
b.    Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat disertakan langsung pengusulannya dilakukan dengan bentuk naskah deskripsi karya seni yang bersangkutan berupa Laporan Portofolio Penciptaan Karya Seni. Laporan tersebut diketik dengan jarak 1,5 spasi pada kertas HVS 80 gram ukuran kwarto dan dijilid dengan sampul warna putih.
c.    Bukti formal yang perlu dilampirkan dalam Laporan Portofolio Penciptaan Karya Seni adalah bukti tertulis tentang
1)    Kepemilikan, keaslian, dan belum pernah diusulkan untuk kenaikan pangkat sebelumnya dari kepala sekolah/madrasah.
2)    Semua jenis karya seni telah dipamerkan/dipertunjukkan/dipublikasikan/ direkam dan diedarkan secara luas di tingkat kabupaten/kota/ provinsi atau nasional/internasional, dan
3)    Pengakuan sebagai karya seni dari masyarakat berupa kliping resensi dari media massa cetak nasional (ber-ISSN) atau rekaman tayangan resensi dari media massa elektronik nasional dan atau pengakuan/rekomendasi dari dewan kesenian daerah/organisasi profesi kesenian yang relevan minimal tingkat kabupaten/kota.
d.    Karya Seni dengan bukti fisik sebagai berikut

No
Kriteria Karya Seni
Kategori
Angka Kredit
1
Seni sastra:
• Setiap judul buku novel, naskah drama/film, atau buku cerita bergambar (komik) yang diterbitkan, ber-ISBN, dan diedarkan secara luas
• Setiap judul buku kumpulan minimal 10 cerpen, buku kumpulan minimal 20 puisi, atau buku kum-pulan 10 naskah aransemen lagu karya seorang yang diterbitkan, ber-ISBN, dan diedarkan secara luas
Kompleks*
Sederhana**
4
2
2
Seni desain komunikasi visual:
• Setiap judul film/sinetron/wayang atau judul company profile berdurasi minimal 15 menit, diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat
• Setiap minimal 5 judul lagu rekaman (kaset, CD/ VCD/DVD) yang diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat
• Setiap minimal 5 judul sampul buku berwarna yang diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat
• Setiap minimal 5 baliho/poster seni yang berbeda, ukuran minimal 3x5 meter, dipasang di tempat umum dan diakui oleh masyarakat
• Setiap minimal 20 poster/ pamflet/brosur seni yang berbeda, ukuran kecil, dicetak berwarna dan diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat
Kompleks*
Sederhana**
4
2
3
Seni Busana:
• Setiap minimal 10 kreasi busana yang berbeda, diperagakan, dan diakui oleh masyarakat
Kompleks*
Sederhana**
4
2
4
Seni rupa:
• Setiap 5 lukisan/patung/ukiran/keramik yang berbeda, dipamerkan dan diakui oleh masyarakat.
• Setiap 10 karya seni fotografi yang berbeda, dipublikasikan/dipamerkan dan diakui oleh masyarakat
• Setiap 10 jenis karya seni ukuran kecil yang berfungsi sebagai souvenir, diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat.
Kompleks*
Sederhana**
4
2
5
Seni pertunjukan:
• Setiap pementasan teater/drama, tari, sendratasik, atau ensambel musik dengan durasi minimal 1 jam dan diakui oleh masyarakat
Kompleks*
Sederhana**
4
2

Keterangan: * kategori kompleks mengacu kepada lingkup publikasi/ pameran/pertunjukan/lomba/pengakuan karya seni pada tingkat nasional/internasional
** kategori sederhana mengacu kepada lingkup publikasi/ pameran/pertunjukan/lomba/pengakuan karya seni pada tingkat kabupaten/kota/provinsi

e.    Penilaian jenis karya seni untuk jabatan guru ditekankan kepada penciptaan karya seni secara perorangan atau kolektif, bukan pengulangan atau peniruan. Penilaian jenis karya seni yang lain disesuaikan dengan kriteria jenis atau rumpun karya seni yang terdapat pada tabel besaran angka kredit pada butir (3).
f.     Sertifikat/penghargaan pemenang lomba cipta karya seni minimal tingkat kabupaten/kota dapat digunakan sebagai bentuk pengakuan masyarakat setara dengan pengakuan atau rekomendasi dewan kesenian/organisasi profesi seni yang relevan minimal tingkat kabupaten/kota.
3.    Membuat/Memodifikasi Alat Pelajaran/Peraga/ Praktikum
a.    Sub-unsur Membuat Alat Pelajaran
Definisi Alat pelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses pembelajaran/ bimbingan pada khususnya dan proses pendidikan di sekolah/madrasah pada umumnya.
Kriteria Alat Pelajaran
1)    Berupa alat kelengkapan yang digunakan dalam pembelajaran/bimbingan atau pendidikan di sekolah/madrasah.
2)    Pelaksanaan pembelajaran/bimbingan atau pendidikan di sekolah/madrasah menjadi lebih mudah dan lebih efektif.
3)    Jenis alat pelajaran:
• Alat bantu presentasi
• Alat bantu olahraga
• Alat bantu praktik
• Alat bantu musik.
• Alat lain yang membantu kelancaran proses pembelajaran/bimbingan atau pendidikan di sekolah/madrasah.
4)     Alat pelajaran tersebut mempunyai ciri sebagai berikut.
• Bermanfaat untuk pelajaran/bimbingan di sekolah/madrasah (di dalam maupun di luar ruang kelas).
• Ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di sekolah/madrasah tersebut.
5)    Alat pelajaran dikategorikan kompleks apabila memenuhi kriteria:
• memiliki tingkat inovasi yang tinggi;
• tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi;
• memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang tinggi;
• Waktu pembuatannya relatif lama;
• Biaya pembuatannya relatif tinggi.
6)     Alat pelajaran dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria:
• memiliki tingkat inovasi yang rendah;
• tingkat kesulitan pembuatan yang rendah;
• memiliki konstruksi atau alur kerja yang tidak rumit atau apabila berupa hasil modifikasi maka memiliki tingkat modifikasi yang rendah;
• waktu pembuatannya relatif pendek;
• biaya pembuatannya relatif rendah.
Kerangka Isi
Format Laporan Pembuatan Alat Pelajaran
1)    Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat Pelajaran), nama alat pelajaran, nama pembuat, NIP bagi PNS, dan nama sekolah/ madrasah/lokasi.
2)    Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah.
3)    Halaman pernyataan dari pembuat bahwa alat pelajaran ini benar-benar asli hasil karya guru bersangkutan.
4)    Kata Pengantar
5)    Daftar Isi
6)    Daftar Gambar/Foto
7)    Nama Alat Pelajaran
8)    Tujuan
9)    Manfaat
10) Rancangan/desain alat pelajaran/bimbingan (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan).
11) Prosedur pembuatan alat pelajaran/ bimbingan (dilengkapi dengan foto pembuatan).
12) Penggunaan alat pelajaran di sekolah/madrasah (dilengkapi dengan foto penggunaan).
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit
1)    Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat pelajaran yang dilengkapi dengan gambar/foto alat pelajaran tersebut dan lain-lain yang dianggap perlu.
2)    Lembar pengesahan/pernyataan dari kepala sekolah/madrasah bahwa alat pelajaran tersebut dipergunakan di sekolah/madrasah.
Besaran angka kredit karya alat pelajaran sebagai berikut.
1)    Kategori kompleks, diberi angka kredit 2.
2)    Kategori sederhana, diberi angka kredit 1.
3)    Angka kredit diberikan setiap kali menghasilkan karya alat pelajaran dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.
b.    Subunsur Membuat Alat Peraga
Definisi Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan.
Kriteria Alat Peraga
1)    Berupa alat yang berfungsi untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran/bimbingan.
2)    Pelaksanaan proses pembelajaran/bimbingan menjadi lebih jelas dan lebih efektif.
3)    Jenis alat peraga
• Poster/gambar untuk pelajaran
• Alat permainan pendidikan
• Model benda/barang atau alat tertentu
• Benda potongan (cutaway object)
• Film/video pelajaran pendek
• Gambar animasi komputer, dan
• Alat peraga lain
4)     Alat peraga tersebut mempunyai ciri sebagai berikut.
• Memperjelas konsep/teori/cara kerja suatu alat.
• Ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di sekolah/madrasah tersebut.
5)    Alat peraga dikategorikan kompleks apabila memenuhi kriteria:
• memiliki tingkat inovasi yang tinggi;
• tingkat kesulitan pembuatannya tinggi;
• memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang tinggi;
• waktu pembuatannya relatif lama, dan
• biaya pembuatannya relatif tinggi.
6)    Alat peraga dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria:
• memiliki tingkat inovasi yang rendah;
• tingkat kesulitan pembuatannya yang rendah;
• memiliki konstruksi atau alur kerja yang tidak rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang rendah;
• waktu pembuatannya relatif pendek; dan
• biaya pembuatannya relatif rendah.
Kerangka Isi Format Laporan Pembuatan Alat Peraga
1)    Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat Pelajaran), nama alat pelajaran, nama pembuat, NIP bagi PNS, dan nama sekolah/ lokasi.
2)    Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/ madrasah.
3)    Halaman pernyataan dari pembuat bahwa alat peraga ini benar-benar asli hasil karya guru bersangkutan.
4)    Kata Pengantar
5)    Daftar Isi
6)    Daftar Gambar/Foto
7)    Nama Alat Peraga
8)    Tujuan
9)    Manfaat
10) Rancangan/desain alat peraga (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan).
11) Prosedur pembuatan alat peraga (dilengkapi dengan foto pembuatan).
12) Penggunaan alat peraga di sekolah/madrasah (dilengkapi dengan foto penggunaan).
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit
1)    Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat peraga yang dilengkapi dengan gambar/foto alat peraga tersebut bila alat peraga tidak memungkinkan untuk dikirim.
2)    Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat peraga yang dilengkapi dengan alat peraga yang dibuat bila alat peraga tersebut memungkinkan untuk dikirim.
3)    Lembar pengesahan/pernyataan dari Kepala Sekolah/madrasah bahwa alat peraga tersebut dipergunakan di sekolah/madrasah.
Besaran angka kredit alat peraga sebagai berikut.
1)    Kategori kompleks, diberi angka kredit 2.
2)    Kategori sederhana, diberi angka kredit 1.
3)    Angka kredit diberikan setiap kali menghasilkan alat peraga dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.
c.    Subunsur Membuat Alat Praktikum
Definisi Alat praktikum adalah alat yang digunakan untuk praktikum sains, matematika, teknik, bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan keilmuan lainnya.
Kriteria Alat Praktikum
1)    Berupa alat praktikum yang dipergunakan dalam pembelajaran.
2)    Pelaksanaan praktikum menjadi lebuh mudah dan lebih efektif.
3)    Jenis alat praktikum
• Alat praktikum sains (matematika, fisika, kimia, biologi).
• Alat praktikum teknik (mesin, listrik, sipil).
• Alat praktikum bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan lainnya.
4)    Alat praktikum tersebut mempunyai ciri sebagai berikut.
• Dapat digunakan untuk praktikum di sekolah/madrasah.
• Ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di sekolah/madrasah tersebut.
5)    Alat praktikum dikageorikan kompleks apabila memenuhi kriteria:
• memiliki tingkat inovasi yang tinggi;
• tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi;
• memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang tinggi;
• waktu pembuatannya relatif lama; dan
• biaya pembuatannya relatif tinggi.
6)    Alat praktikum dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria:
• memiliki tingkat inovasi yang renda;
• tingkat kesulitan pembuatan yang rendah;
• memiliki konstruksi atau alur kerja yang tidak rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang rendah;
• waktu pembuatannya relatif pendek; dan
• biaya pembuatannya relatif rendah.
Kerangka Isi Format Laporan Pembuatan Alat Praktikum
1)    Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat Praktikum), nama alat pelajaran, nama pembuat, NIP bagi PNS, dan nama sekolah/lokasi.
2)    Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah.
3)    Halaman pernyataan dari pembuat bahwa alat praktikum ini benar-benar asli hasil karya guru bersangkutan.
4)    Kata Pengantar
5)    Daftar Isi
6)    Daftar Gambar/Foto
7)    Nama Alat Praktikum
8)    Tujuan
9)    Manfaat
10) Rancangan/desain alat praktikum (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan).
11) Prosedur pembuatan alat praktikum (dilengkapi dengan foto pembuatan).
12) Penggunaan alat praktikum di sekolah/madrasah (dilengkapi dengan foto penggunaan).
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit
1)    Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat praktikum yang dilengkapi dengan gambar/foto alat praktikum tersebut bila alat praktikum tidak memungkinkan untuk dikirim.
2)    Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat praktikum yang dilengkapi dengan alat praktikum yang dibuat bila alat praktikum tersebut memungkinkan untuk dikirim.
3)    Lembar pengesahan/pernyataan dari Kepala Sekolah/madrasah bahwa alat praktikum tersebut dipergunakan di sekolah/madrasah.
Besaran angka kredit karya alat praktikum sebagai berikut.
1)    Kategori kompleks, diberi angka kredit 4.
2)    Kategori sederhana, diberi angka kredit 2.
3)    Angka kredit diberikan setiap kali menghasilkan karya alat praktikum dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.

No.
Membuat/Memodifikasi Alat Praktikum
Angka Kredit
1
Kategori kompleks
4
2
Kategori sederhana
2

4.    Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman, Soal, dan Sejenisnya
Definisi Kegiatan penyusunan standar/pedoman/soal yang diselenggarakan oleh instansi tingkat nasional atau provinsi.
Kriteria
a.    Guru yang bersangkutan aktif dalam kegiatan tersebut.
b.    Hasil kegiatan tersebut digunakan secara nasional/provinsi.
Kerangka Isi Format Laporan Kegiatan
a.    Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Kegiatan Penyusunan Standar/Soal/Pedoman), nama kegiatan nama pelaksana, NIP bagi PNS dan nama sekolah/lokasi.
b.    Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah, memuat identitas pelaksana (nama lengkap, NIP bagi PNS, tempat/tanggal lahir, pangkat/ golongan, jabatan struktural/fungsional, unit kerja), dan pejabat yang mengesahkan (nama, NIP dan jabatannya).
c.    Kata Pengantar
d.    Daftar Isi
e.    Nama Kegiatan
f.     Tujuan
g.    Manfaat
h.    Pelaksanaan Kegiatan
i.      Hasil Kegiatan
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit
a.    Laporan kegiatan.
b.    Hasil kegiatan yang berupa standar/ soal/ pedoman tingkat nasional/provinsi.
c.    Surat keterangan kepala sekolah/madrasah bahwa guru yang bersangkutan aktif mengikuti kegiatan tersebut.
d.    Surat keterangan panitia/penyelenggara penyusunan standar/soal/pedoman.
Besaran angka kredit Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman, Soal, dan Sejenisnya sebagai berikut.
a.    Tingkat nasional, diberi angka kredit 1.
b.    Tingkat provinsi, diberi angka kredit 1.
c.    Angka kredit diberikan setiap jenis kegiatan.
Keterangan: Apabila dalam penyusunan standar/soal/ pedoman tersebut memerlukan beberapa kali kegiatan hingga menghasilkan, maka dinilai hanya satu kali kegiatan.

No.
Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman, Soal, dan Sejenisnya
Angka Kredit
1
Tingkat nasional
1
2
Tingkat provinsi
1

BAGIAN KEEMPAT
PENUTUP

Buku ini memberikan informasi tentang kegiatan pengembangan profesi guru, berdasarkan Permennegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009, yang disebut Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Informasi dimaksud terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
I.       Penjelasan Umum Kegiatan PKB
Apa yang dimaksud dengan kegiatan PKB, apa saja macamnya, apa perbedaan dengan peraturan yang lama, serta berbagai informasi umum tentang PKB, disajikan pada bagian ini.
II.      Definisi, Kerangka Isi, Serta Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit Setiap Macam Kegiatan
Terdapat 3 (tiga) kelompok kegaitan PKB: (1) Pengembangan Diri, (2) Publikasi Ilmiah dan (3) Karya Inovatif. Bagian ini menjelaskan secara rinci tentang definisi, kerangka isi, dan bukti fisik dari setiap macam kegiatan PKB untu tiga kelompok kegiatan PKB tersebut.
III.     Persyaratan Kegiatan PKB
Bagian terakhir buku ini, menjelaskan tentang persyaratan dalam rangka penilaian laporan kegaitaan PKB yang disajikan dalam bentuk karya tulis. Dalam menilai laporan tersebut, dipakai kriteria APIK, yaitu harus Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten. Semoga buku ini memberikan manfaat, khususnya bagi guru dalam melakukan kegiatan PKB.

DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Widyaiswara. Jakarta: Depdikbud, Dikdasmen.
Suhardjono. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Makalah pada Diklat Pengembangan Profesi bagi Jabatan Fungsional Guru, Direktorat Tenaga Kependidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Suhardjono. (2005). Menilai KTI Guru, Makalah pada Peningkatan Mutu Guru di Makasar. Jakarta tahun 2005. Suharsimi Arikunto,
Suhardjono, Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Suhardjono. (2009) Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Malang: Cakrawala Indonedsia LP3 Universitas Negeri Malang.
Supardi. (2004). Menyusun Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Supardi. (2005). Penelitian Tindakan Kelas, Bahan Diklat Penelitian Tindakan Kelas bagi Dosen LPTK. Jakarta: Ditjen Dikti.
Tim Penyusun: Drs. Achmad Dasuki, MM, M.Pd. (Direktur Profesi Pendidik) Dr. Suparno, M.Pd. (Direktorat Profesi Pendidik) Dra. Maria Widiani, MA. (Direktorat Profesi Pendidik) Dian Wahyuni, SH, M.Ed. (Direktorat Profesi Pendidik) Dr. Cecep Rustana (Universitas Negeri Jakarta) Dr. Enny Ratnaningsih (Institut Teknologi Bandung) Rusdiono Muryanto (P4TK Pertanian Cianjur) Anthony Crocker (Konsultan Bermutu)
Design Layout: Neneng Heryati, S.Si (Direktorat Profesi Pendidik) Syamsul Bachri (Direktorat Profesi Pendidik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar